Pages

Wednesday 9 January 2013

"Cinta Tapi Beda" apa bisa menjadi "Beda tapi Cinta" ?

Dengar-dengar sekarang di negeriku tercinta lagi ribut-ribut soal sebuah film yang menjadi kontroversi "Cinta Tapi Beda" yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Ada yang bilang ini menghina etnis minang dan ada juga yang bilang ini adalah film biasa. Masing-masing pendapat disertai dengan masing-masing alasan untuk membenarkan pendapatnya dengan caranya masing-masing.
Saya adalah orang minang, asli. Namun karena disini belum bisa menyaksikan filmnya secara langsung maka tidak akan berkomentar terlalu jauh. Tapi bagaimanapun juga, sebagai orang minang saya pastinya sangat menyayangkan perpecahan yang timbul akibat dari cara menyampaikan pendapatnya. Untuk pihak yang sudah mengajukan gugatan, mereka mewakili organisasi tertentu dan mengajukan keberatannya atas penayangan film ini. di pihak lain ada pribadi-pribadi yang berpendapat lagi atas tindakan dari pihak yang berkeberatan, ada yang mendukung dan ada juga yang menyayangkan. Namun masalahnya kata-kata yang digunakan sudah sangat tidak mencerminkan budaya yang baik lagi. saling hujat di facebook, blog, ataupun media social lainnya yang jelas-jelas bisa disaksikan dan dikomentari lagi oleh orang banyak. Yang mendukung Hanung bilang orang yang menggugat hanung itu bla bla bla dan yang membenci karya hanung ini juga punya bla bla bla yang masing-masing kubu punya bahasa yang tidak tanggung-tanggung, bukan cuma dengan orang yang tidak mengerti minang, bahkan sesama orang yang mengaku minang sekalipun perdebatan tak terelakkan.

Disini, saya tidak ikut menghujat pihak manapun. saya memahami apa yang dilakukan oleh para penggugat hanung dan karyanya karena memang ada alasannya, dan mereka menyampaikan itu ke pihak yang berwajib menyelesaikannya. Saya juga tidak menyalahkan jika ada pihak-pihak yang tidak berkeberatan dengan penayangan film ini dan  para pendukung hanung dengan karyanya. Namun masalahnya akan menjadi tak sama jika ada pihak yang menentang dan pihak yang mendukung hanung saat berdiskusi. mereka seolah-olah mewakili minang atau muslim padahal pendapat yang dikeluarkan adalah jelas pendapat pribadi, hasil pemikirannya yang belum tentu benar dan keukeuh mempertahankannya dengan bahasa yang sangat tidak sopan bahkan sampai-sampai membawa peraturan-peraturan yang sepertinya tidak dikuasainya.

Dan untuk film, film itu sendiri bukanlah true story. Namun disini yang harus dipahami adalah bahwa pola pikir penonton itu tidak semuanya sama. Beda orang beda cara pikir, dan beda lagi actionnya. dan kita tidak bisa menyerang pola masing-masing orang. Mengatakan pihak yang tersinggung itu bodoh dan yang mendukung itu intelektualnya tinggi dan sebaliknya itu juga bukanlah bahasa pemersatu. Terlepas dari bodoh pintarnya penonton, harusnya ini sudah menjadi pertimbangan bagi sutradara. Pendapat saya sebagai orang awam, sebaiknya sutradara menghindari hal-hal sensitif seperti ini. Namun bagaimanapun juga dengan hebohnya diperbincangkan bukannya otomatis film ini akan makin ramai ditonton? akan ada banyak orang yang penasaran dan berbondong-bondong ingin membuktikan. Yang untung siapa..?

Indonesia jelas terdiri dari beragam suku bangsa. apa salahnya saling menghargai dan menghormati. jika ada perselisihan paham bukannya sudah ada jalur penyelesaiannya...? kenapa begitu sulit untuk berhenti saling hujat. kapan majunya kalau begini terus? berpendapat itu hak yang tidak bisa dipisahkan dari seseorang, cuma cara berpendapat lah yang membedakan kualitas seseorang dengan orang lain.

Saya membayangkan apa jadinya negeri kita jika setiap perbedaan harus dihujani hujatan.

Saran saya, karena negara kita itu sangat beragam, tidak ada salahnya saling menghormati dan saling menghargai SARA lain yang berbeda dengan yang kita anut. Sebagai sutradara, saya rasa Hanung juga tidak ada salahnya meluruskan hal ini jika memang merasa ada yang perlu diklarifikasi, namun disisi lain, jika sang sutradara merasa karyanya sudah ok ya apa boleh buat, pihak yang berkeberatan bisa menyampaikan aspirasinya ke jalur yang diakui di negara ini, atas nama pribadi ataupun organisasi.

Disini saya tidak membahas "Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah", karena menurut saya membahas adat minang dengan orang yang tidak semuanya mengerti minang akan menimbulkan polemik baru dan berhujung saling hujat lagi tanpa menghasilkan apa-apa. Namun disisi lain saya sangat berharap tidak ada pihak yang memaksakan merubah adat minang yang sudah ada dengan logika barunya. Saya tahu betul dengan pedoman tersebut tapi saya keberatan untuk dibahas disini karena saya sadar betul, keturunan minang sekalipun tidak semuanya mengerti dengan falsafah ini walau ada yang sudah terlanjur mengaku minang tapi seolah-olah tidak tahu dengan hal ini. Dan bagi saya membahas dengan cetar menggelegar soal minang, mengaku minang, tapi ternyata pas dialog ketauan tidak tahu apa-apa soal prinsip dasar minang, adalah hal yang lucu dan memalukan diri sendiri di depan umum. Jujur, saya pribadi masih belum menguasai dalam pelaksanaan adat minang yang sebenarnya.

Saya tidak ingin mencari kepopuleran atau apapun. saya tidak ingin dikenal sebagai seseorang yang munafik. dan pilihan saya adalah tetap bersikap dan berpendapat sebaik yang saya bisa untuk menyalurkan aspirasi selagi tidak ada yang menyerang :) karena takkan ada yang marah jika tidak ada sebabnya, kecuali........? kecuali orang dengan kualifikasi tertentu pastinya.

Men-judge orang begini begitu tanpa dasar yang jelas adalah bukti dangkalnya pola pikir seseorang, itu menurut saya.

Bagaimanapun juga, saya bangga menjadi orang minang dan semoga tidak ada yang protes ya :D

Semoga "Cinta Tapi Beda" mampu menjadikan perbedaan yang ada menjadi cinta.."Beda tapi Cinta..".

Jangan memancing panas suasana dengan menyinggung hal-hal sensitif bagi Suku, Adat, Ras, dan Agama tertentu.

 Semoga nanti akan ada film yang jauh lebih bermutu yang mampu menyatukan, supaya yang habis nonton bisa pelukan, damai..jangan yang pulang nonton jadi pengen nabokin orang bawaannya...heheee

Dan bicara soal perfileman Indonesia, disini saya akui, saya bukan salah satu penggemarnya. saya masih lebih memilih film yang walau takkan mampu menyatukan tapi lebih ke menghibur aja, seperti skyfall, hebohnya karena memang keren, bukan sensasi..heheee

SARA jika diperdebatkan takkan ada habisnya. makin diperdebatkan dengan ketidaktahuan dan penuh emosi hanya akan membuat suasana makin runyam dan berputar disitu-situ aja.

Ok, buat teman-teman yang belum terlanjur komentar macam-macam, semoga kita tidak ikut memanaskan suasana ya..  

Thursday 3 January 2013

Little Story about Me & My Job


Aku adalah orang kecil dengan cita-cita yang besar. walau sudah menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Hukum namun jadi pegawai/karyawan bukanlah termasuk salah satu dari cita-citaku, walau itu akan sangat asing ditelinga kebanyakan orang saat ini. mengingat mencari pekerjaan itu tidak mudah, katanya :)

Tapi aku adalah sesuatu yang berbeda. aku tidak ingin mencari pekerjaan, karena bagiku bukan dengan pekerjaan saja apa yang aku inginkan bisa tercapai. tapi yang paling penting adalah bagaimana aku bisa mendapatkan apa yang aku inginkan tanpa harus menguras tenaga dan waktu serta tetap bisa menjalani hari-hariku secara normal. bukan dengan ketakutan bos ku marah atau mendadak bosan karena tidak bisa kemana-mana karena masa cutiku habis, belum lagi harus bangun pagi krasak krusuk siap-siap karena takut terlambat dan akibatnya potong gaji. Aku pernah melewati masa itu. sakit sedikit tidak boleh, harus sakit banyak dulu baru bisa izin, itu juga ga boleh sering. ya kalau mauku pasti jangan pernah sakit, namanya juga sakit..hehee

Aku pernah bekerja di beberapa bank swasta, tapi tidak ada yang bertahan lama karena memang bukan bakatku disana. Semua pekerjaan aku bisa handle dan mampu aku selesaikan dengan baik, atasanku juga sangat baik, masalahnya aku yang tak bisa lama-lama duduk dengan baik disana :D

Itu dulu..paling tidak aku sudah pernah mencoba menjalani karir seperti apa yang orang lain lakukan. habis kuliah cari kerja trus nabung untuk beli ini itu, syukur2 bisa bantu orang tua. Dan salah satu tempat yang sampai saat ini masih berkesan adalah bekerja di Bank Mandiri Cabang Lubuk Baja Batam. Disana teman-temannya baik-baik, yaaah palingan gontok2an sama leader sekali2 karena dia suka ga sadar job desk nya tapi itu ga masalah...heheee intermezo aja..

Aku mengawali langkahku di Batam tahun 2007, setahun setelah wisuda dari Universitas Andalas. Tempat pertama aku bekerja adalah di Asuransi Central Asia Raya (CAR). tak banyak yang bisa aku cerita tentang tempat ini, karena aku disini hanya 3 bulan, dan resign karena alasan yang rumit untuk dijelaskan :D namun aku masih komunikasi dengan teman-temanku disana, terakhir aku di add di facebook oleh mantan atasanku, senang bisa komunikasi lagi :) aku sempat undang teman-temanku disana waktu aku ulang tahun yang ke 27, dan alhamdulillah..mereka bersedia datang untuk temu kangen :)

Setelah dari CAR, aku sempat kerja di DPC Partai Demokrat, jadi sekretaris ketua.. tapi hanya 2 minggu saja karena disana aku the only one woman dan semua pengurus yang aktif kebetulan hanya Bapak-bapak saja ternyata, dan kadang butuh kerja sampai malam karena sudah mendekati Pemilu. belum lagi drivernya waktu itu yang membuatku kacau. Tapi pengurus partainya baik-baik kok..:)

Baru setelah dari partai demokrat aku masuk ke bank mandiri, dan disanalah aku merasa benar-benar memulai karirku, paling tidak itulah pemikiranku saat itu. tak ada yang salah disini. Pekerjaan, gaji, dan pergaulan..tidak hanya teman-temanku satu team, tapi teman dari bagian yang berbeda pun juga welcome. semua teman dekat disana masih aktif komunikasi juga sampai sekarang, walau lewat Facebook dan bbm, tapi itu menyenangkan. termasuk manager MBU yang juga care sama aku walau bukan atasanku langsung. sampai security dan drivernya pun baik, banget malahan :) mungkin inilah sebabnya aku begitu terkesan pernah bekerja disini..

Dari Bank Mandiri lompat ke Bank NISP trus lompat lagi ke Bank Bukopin, dan lagi-lagi tidak ada yang bertahan lama. Di NISP Manager dan HRD nya baik, tapi justru karyawan satu kantor disana yang selalu menyambutku dengan muka jutek yang memang aslinya jelek..judes lagi hahaaa tapi bukan itu juga yang membuatku keluar pastinya, karena itu wajar..dimanapun berada pasti akan ada orang yang tidak senang dengan keberadaanku..syukurnya 2 bulan setelah aku keluar, temanku bilang kalau teller, cs, dan supervisor yang diantara mereka semua memang aku tidak suka, out juga karena satu kasus yang seperti sangat intern.

Lanjut ke Bank Bukopin, tapi disini aku tidak jadi bergabung lebih lanjut karena posisinya tidak cocok denganku, hanya mencoba seminggu dan memutuskan untuk tidak jadi bergabung.

Kesimpulannya, aku memang tidak pernah betah jadi karyawan. Bukan karena ketidakmampuanku beradaptasi dengan pekerjaan dan lingkunganku, tapi karena aku menyadari bahwa disini bukanlah bidangku.

Setelah itu, aku berhenti mencari pekerjaan dan memutuskan untuk menjadi istri yang baik bagi suamiku, walau saat itu secara perekonomian kami masih pas-pasan. Namun bersyukur, dengan keputusanku yang banyak menuai protes itu aku bisa memberikan support dan perhatian penuh buat suamiku. tapi bukan berarti hanya berdiam diri saja dirumah, aku masih berusaha membantu suami sebisaku, walau memancing keheranan orang-orang melihat aku yang tidak bekerja dan hanya dirumah tanpa ada anak yang mau diurus :) bagaimana aku membantu suamiku...??? biar nanti suamiku sendiri yang jelaskan ya...yang pasti, sampai sekarang dia sangat menghargai keputusanku dan sangat merasakan bagaimana hasilnya, sampai sekarang :) dan itu semua yang sudah membawaku berada disini, di China, masih dalam rangka menemani suamiku. aku stay disini tapi keadaan sudah jauh lebih baik, aku juga sudah punya usaha kecil-kecilan yang bisa aku kelola, dan sekarang sedang mencoba menjajaki usaha baru, mudah-mudahan sukses ;) dengan keadaanku yang sekarang alhamdulillah aku juga bisa mendapatkan apa yang aku mau secara perlahan, paling tidak, tidak harus menunggu lama untuk hal-hal besar yang ingin aku lakukan. Dan hal yang paling membuat aku bersyukur adalah dengan melihat senyum bahagia orang tua kami disaat kami bisa membantu mereka.. :) dan planning kami yang tertunda, yaitu Umroh dan menunaikan Rukun Islam yang kelima. Kami berencana Umroh tahun ini, namun project suamiku disini dan waktu untuk umroh sepertinya masih bertabrakan. Semoga bisa segera terwujud..Aamin..

Menjadi istri yang baik adalah pekerjaan yang mulia..jadi kenapa harus malu mengakui kalau kita bukan karyawan salah satu perusahaan besar..?? Ingat, perusahaan memang besar, tapi kita gimana...? ingat gajiku dulu...hihiiiiii

Namun menjadi karyawan juga bukanlah hal buruk..selagi betah dan tidak seperti aku yang suka lompat kesana kemari..heheee
Apapun itu pekerjaannya, yg penting Hallal & happy…..;)

Tuesday 1 January 2013

Perlengkapan Musim Dingin

Ok..sekarang aku mau berbagi dg teman2 mengenai perlengkapan apa saja yang dibutuhkan saat kita berada di negara yang memiliki suhu ekstrim..seperti disini misalnya, China..

Saat ini suhu disini -8 derajat celcius. tentunya bukan suhu yang biasa jika dibandingkan dengan suhu di negara kita. untuk itu selain persiapan fisik (kesehatan) tentunya perlengkapan khusus adalah hal yang tidak boleh terlupakan. Adapun perlengkapan yang perlu dipersiapkan menyambut musim dingin adalah :
  • Long john
  • sweater
  • Jaket
  • tutup kepala
  • Syal
  • Sepatu
  • kaos kaki
  • sarung tangan
  • penutup telinga
  • Legging
Meski semua perlengkapan tersebut bisa didapatkan dengan mudah disini, tapi akan lebih baik jika kita punya persiapan dari Indonesia sebelum kesini. karena untuk pergi belanja disini kita butuh memakai perlengkapan tersebut bukan...? :)

Semua perlengkapan yang dibutuhkan untuk musim dingin bisa didapat di toko-toko yang memang sudah khusus menjual berbagai perlengkapan winter. Untuk di Jakarta, Laxmi Winter Wear adalah salah satu toko yang patut dipertimbangkan karena memiliki koleksi yang lengkap dan uptodate serta kualitas yang bagus. Namun untuk perlengkapan dengan harga yang lebih ekonomis, maka Toko Djohan ( di Mangga Dua) merupakan pilihan yang tepat. karena selain koleksinya lengkap harganya juga sangat bersahabat.



Nah, itulah beberapa info yang bisa di share..moga bermanfaat...:)