Pages

Sunday 20 October 2013

Kado Cantik dari Allah

Tak pernah terpikirkan akan sangat menikmati semua ketidakberesan ini..


Aku yang dari awal masuk China kemaren ini harus agak deg-degan karena hanya mengantongi visa dengan umur 30 hari sementara suamiku disini baru bisa pulang setelah 12 minggu sehubungan dengan perpanjangan kontraknya baru-baru ini..Rada kesal juga saat itu karena biasanya tidak sesulit ini untuk mendapatkan izin tinggal disini..Namun aku tetap memutuskan berangkat menemani suamiku sambil berusaha agar bisa memperpanjang visa disini saja tanpa harus pulang ke Jakarta..


Kami berusaha mengurus perpanjangan visa disini dengan bantuan relasi suamiku..tapi lagi-lagi sangat disayangkan kami tidak punya legalisir surat nikah yang merupakan satu-satunya dokumen yang tidak kami punya. Legalisir yang bisa dikeluarkan oleh Kedubes China asal yang mengurusnya adalah kami langsung yang datang kesana, tanpa boleh diwakilkan. Sebenarnya tidak rumit jika Kedubes China ada disini, Huangdao. Namun karena keberadaan kantornya ada di Beijing dan untuk memperpanjang visa aku harus ke Shanghai, itulah masalahnya.. karena suamiku pastinya takkan punya cukup waktu untuk itu.


Akhirnya kami memutuskan untuk minta bantuan agen di Indonesia untuk mengurus legalisir surat nikah walau dengan biaya yang berlipat dari yang seharusnya. pertimbangan kami saat itu daripada aku harus pulang maka biaya itu tidak menjadi masalah. Namun sekali lagi cobaan menghampiri, agen yang sudah begitu diharapkan yang sudah menyanggupi proses urgent 4hari kerja ternyata setelah waktu 2 minggu masih juga diakhiri dengan janji, dengan proses berbelit juga tentunya. tentu saja benar-benar ujian kesabaran menghadapi agen yang seperti ini karena dengan ketidak beresan mereka memegang amanah maka waktuku menunggu 2 minggu jadi sia-sia karena aku sudah tidak punya cukup waktu lagi untuk menunggu lebih lama lagi dokumen tersebut selesai, belum lagi waktu untuk ekspedisi pengiriman dokumen kesini. Hmmm menyebalkan pokoknya berurusan dengan tipe orang seperti itu..


Singkat cerita, akhirnya aku pulang ke Indonesia tepatnya tanggal 12 Oktober 2013.. kasian juga meninggalkan suamiku disini karena aku tau dia sangat berusaha untuk mencari jalan agar aku bisa tetap disini bersamanya, tapi kami tidak punya pilihan lain. Dan aku memutuskan untuk hanya pulang sampai Jakarta saja, urus visa, dan kembali lagi kesini..


Namun ada hal luar biasa yang aku peroleh dibalik semua kegagalan beruntun ini. aku yang dari sebelum mengurus visa tidak terlalu memikirkan akan lebaran Idul Adha dimana, ternyata Tuhan hadapkan pada pengalaman baru yang tak terpikir olehku..

Yaa...dengan habisnya masa tinggalku disini aku harus pulang ke Jakarta untuk seminggu memperbaharui visa, dan setelah 2 hari di Jakarta itu adalah hari raya Idul Adha..dan adalah pengalaman yang tak pernah terlintas diotakku bahwa aku ternyata direncakan oleh Allah untuk bisa merayakan hari besar ini mesjid Istiqlal bersama Ella (keponakanku yang mengajakku untuk sholat disana). Subhanallah....



Aku hanya bisa tersenyum haru penuh syukur disaat aku menyadari semua skenario Allah ini begitu indah untukku..tak bisa kubayangkan bagaimana sedihnya jika saja aku tetap disini pada hari raya itu karena tentu saja tidak ada suara takbiran yang akan berkumandang, tidak ada kemeriahan, tidak ada sesuatu yang spesial..karena mesjid pun sangat tidak terbayangkan olehku apa aku bisa kesana atau tidak untuk sholat Ied karena tidak ada hari libur disini, dan itu berarti suami ku pun tetap hanya akan menjalani rutinitasnya seperti hari-hari biasa..
Hari yang seharusnya aku jalani dengan penuh kesedihan sendirian disini jika saja Allah berikan semua yang aku mau saat berusaha memperoleh visa lebih dari 30hari disini akhirnya bisa aku lewati dengan penuh kebahagiaan di tempat yang bagiku luar biasa karena tanpa aku rencanakan, aku bisa sholat di mesjid yang indah dan penuh kenangan ini bersama ratusan umat muslim lainnya termasuk Presiden dan pejabat RI lainnya...Alhamdulillah...


Ini bukan pertama kalinya Allah berikan hadiah kejutan ini padaku dibalik kekecewaanku..Dan dari pengalaman itu semua aku selalu belajar, bahwa memang di setiap kegagalan dan keberhasilanku selalu saja ada yang Allah sudah persiapkan untukku..yang pastinya jauh lebih bagiku..jauh lebih indah dari rencana-rencanaku yang aku susun di atas ketidaktahuanku akan hari esokku...

Seminggu di Jakarta, hari-hariku dipenuhi tawa canda bersama keponakanku..refreshing penghilang segala rasa bosan, suntuk, atau rasa apapun itu...benar-benar suasana yang tak terlupakan..urusan visa pun samasekali tidak mengalami hambatan apapun, 90hari di approve untuk masa tinggal disini..dan tanggal 19 Oktober kemaren aku kembali terbang kesini tanpa perlu mengkhawatirkan masa tinggalku lagi..

Allah rencanakan semua ini untukku...
Allah juga yang tau bagaimana kedepannya yg terbaik bagiku...
Thanks God...
Semoga aku tetap percaya keajaiban itu ada disaat nanti ada kesulitan menghampiriku..
Semoga Allah selalu memberikan semua yang terbaik untukku, keluargaku dan untuk kita semua..Aaminn...


Friday 4 October 2013

Learning from my experience

"I am who I am
I Like what I like
I Love who i Love
I do what I want
Get off my back and deal with it,
This is my life not yours..!!"

Selalu kalimat sakti ini yang ada dalam hati dan pikiranku disaat banyak orang ingin mengusik hidupku dan ingin merubahku menjadi apa yang mereka mau.

Bagaimanapun keadaanku sudah pasti tidak akan semua orang akan selalu mengerti dan paham akan apa yang aku lalui. baik buruk miskin kaya tetap saja tidak akan luput dari kesalahan di mata semua orang..

Aku yang tidak tahu menahu dengan perasaan orang lain terhadapku, bisa saja sewaktu-waktu kena sialnya. misal disaat ada orang yang entah bermaksud memberi nasehat atau perhatian atau apapun namanya padaku,  saat aku membeli sesuatu yang menurutku biasa, tapi menurut dia itu ternyata Alhamdulillah  luar biasa dan sangat tidak pantas. jika dikalkulasikan mungkin 90% dari apa yang aku lakukan itu selalu saja salah dimata mereka dan seolah-olah aku ini penjahat buronan negara dan dia adalah orang yang paling dirugikan dalam hal ini. Jadi semua kegiatanku selalu di awasi, diikuti, untuk kemudian melancarkan serangan bertubi-tubi lewat sindiran mouth to mouth dan juga di dunia maya. Namanya dunia maya tentu saja aku tidak pantas merasa sebegitunya sampai pada akhirnya aku tau persis ternyata itu memang ditujukan buatku melalui pernyataan orang yang sangat bisa dipercaya kebenarannya..Nahhh lucu kan....?? walau nota bene aku beli ini itu kesana kemari ga pakai ribut ga pakai nyusahin orang lain..ada juga dulu pernah ngutang tapi dah dibayar...wkwkkkk

Pernah juga aku jadi terpancing untuk membalasnya..lost control juga karena sudah sangat keterlaluan, tapi pada akhirnya aku sadar bahwa melawan orang yang lebih tua bermulut nyaring dan hobi mendramatisir cerita sepotong-sepotong itu hanyalah suatu kebodohan yang akan membuatku akan ikut terlihat bodoh seperti mereka. Dan akhirnya aku hadapi dengan jurus smile dan membuat semuanya seolah tidak pernah terjadi apa-apa saat bertemu... :)

Yaahh....beginilah hidup..tempatnya belajar, belajar untuk terus menjadi lebih baik lagi dan belajar untuk terus bersabar yang tiada batasnya. Sifat manusia yang iri dengki dan berbagai penyakit hati lainnya aku anggap sebagai kerikil yang akan terus mendewasakanku. Hanya saja aku punya kebiasaan untuk tidak menceritakan apapun masalahku pada semua orang. karena menurutku, menceritakan masalah pada orang lain itu, 70%nya tidak peduli, 25% itu senang aku punya masalah, dan hanya 5% yang benar-benar akan peduli dan membantu untuk mencari solusi. dan hanya pada yang 5% inilah aku mau berbagi isi hatiku, itupun jika aku merasa perlu..

Hidup tanpa masalah itu mustahil..tapi bagiku aku selalu berusaha untuk meminimalisir kesalahanku pada orang-orang disekelilingku dengan memegang prinsip berikut ini :
* Menegur jangan sampai menghina
* Mendidik jangan sampai memaki
* Meminta jangan sampai memaksa
* Memberi jangan sampai mengungkit.
Karena dari pengalamanku, banyak orang yang merasa lebih tua, lebih dewasa, lebih berpengalaman yang melupakan hal ini dan memilih cara berkomunikasi yang tidak benar sehingga melukai perasaan orang lain.

Bagiku cara berbicara dan berkomunikasi itu bisa menggambarkan kualitas seseorang. sekalipun gaya bicaranya ceplas ceplos tapi tidak merendahkan orang lain, itu lebih baik dibanding gaya bicara yang berkelas tapi berisikan cemoohan. Atau ada yang merasa dirinya sudah sangat mulia dan berhak menjudge hidup orang lain...?? :D


Aku dan prinsipku mengatakan bahwa pandai merasa itu akan selalu lebih baik daripada merasa pandai :)


Wednesday 2 October 2013

Flashback II


Baiklah....sekarang kita lanjut ya pemirsah ceritanya...

Jadii, setelah di Batam, suamiku bukan langsung jadi karyawan bergaji $..
Tapi di Batam, dia hidupnya numpang kesana kemari, kerja jadi tukang ojek, supir taxi, nyepuh emas di pasar Jodoh..kerja apapun, yang penting hallal..

Sampai akhirnya dia dapat peluang untuk kerja di Mc. Dermott..
Bukan kontrak Mc. Dermott..tapi perusahaan subcont, jadi helper..kerja yang murni membanting tulang..dan Alhamdulillah hanya 2 minggu saja sampai dia diminta untuk pindah ke office karena dia bisa komputer..
Sampai sekarang aku masih simpan slip gajinya bernominalkan tidak sampai 1jt :)
Bisa dibayangkan bagaimana caranya "menghemat" uang 1jt untuk biaya hidup 1 bulan all in..

Dan aku saat itu, sekalipun aku kerja, tapi penghasilan 1,2 s.d 2jt/bulan pastinya tetap saja takkan mampu menutupi kekurangan kami disana sini..karena memang dari dulu kami tak pernah pisah uangnya..jadi sama aja..dia gajian aku ikut makan, aku gajian dia pun ikut senang...begitu juga dengan hutang..aku menganggap semua kekurangannya adalah juga hutangku..dan memang slalu aku yang mencari kesana kemari untuk menutupinya karena dia memang selalu kesulitan dalam hal ini... 

Jadi bukan hal yang aneh lagi jika kami sering makan sepiring berdua benar2 dalam faktanya..bukan lagi sekedar nyanyian...tapi tak sedikitpun hal itu membuatku ingin menjauhinya...
entahlah...keadaannya yang begitu jauh dari apa yang aku harapkan dan wanita rata-rata saat itu pun pastinya takkan menjadikan laki-laki dengan kondisi seperti dia ini menjadi kriteria pendampingnya...tapi yang ada dalam otakku saat itu "dia hanya punya aku", seperti yang slalu dikatakannya...dan mungkin itu juga yang membuatku selalu merasa tidak pernah bisa jauh darinya...
Yang aku tau, dia selalu berusaha semampunya...dia punya kemauan dan dia selalu menekuninya...bagaimana mungkin aku menjauh disaat hatiku begitu tidak tega melihat keadaannya...hanya itu yang aku tau...

Mungkin di tulisan ini tidak akan begitu terasa bagaimana lamanya waktu saat itu aku rasakan berputar untuk mengubah keadaan..apa saja kejadian miris yang kami lewati bersama, dan hinaan serta cemoohan seperti apa saja yang kami terima..bagaimana hati yang begitu lelah tapi kami tetap tersenyum..Ya, selalu tersenyum dan tertawa seolah tidak ada beban..kemana-mana berdua walau harus jalan kaki jarak jauhpun ga masalah..yang penting happy....begitulah masa-masa terindah saat itu...

Walau pada kenyataannya saat itu memanglah saat dimana aku takkan pernah bisa lupa dan tak ingin aku lupakan sampai kapanpun....
Masa sulitku dimana aku belajar mengenal artinya hidup yang sebenarnya dan aku pun tak pernah mau ngadu pada orang tuaku..sesulit apapun itu..walau tak jarang air mata mengalir sendiri melewatinya..aku tidak pernah mengeluhkan keadaanku pada mereka..yang mereka tau aku kerja, dan cukup untuk kebutuhanku :)

Waktu terus berlalu...Akhirnya dari pergaulan dan relasi yang suamiku punya, mulai ada orang yang membimbing dan mengarahkannya..membantu untuk menyekolahkannya ambil sertifikat dasar..meski harus potong gaji untuk nyicil..dia ikut kursus di Iqbal M Yos Bengkong..siangnya kerja malamnya kursus..yah, begitulah saat itu..

Dari sana dia alhamdulillah dapat kerja lagi di perusahaan subcont di Tanjung Uncang..
PT. Gopara, aku masih ingat..disini pun dia bahkan pernah kerja sampai larut malam untuk lembur kejar target..walau secara jabatan dia diberi gelar yang lumayan, tapi tetap saja banting tulang pada intinya..saat itu dia sudah mulai berpenghasilan yang bisa dibilang "cukup" dan mulai nyicil motor revo merah berplat nomor BP 2008 DZ..

Sehabis dari Project di tanjung uncang, kami pulang dan nikah...setelah 8 tahun kenal dekat melewati masa-masa yang tidak semua orang harus melewati rasa itu..tinggal di kontrakan tiban indah setelah sebelumnya pernah ditawari tinggal dirumah salah satu orang yang juga berjasa membantu suamiku..
kontrakan yang awalnya hanya 1 kamar saja plus kamar mandi di dalam...tidak ada tv atau alat elektronik lainnya yang bisa menghiburku,,hanya hp yang belum bisa untuk dipakai internet saja...
dan beberapa bulan kemudian pindah ke kontrakan lain, 1 rumah sederhana dengan peralatan seadanya..:)

Masih dalam kondisi pas-pasan, suamiku kerja di Mc.Conell..masuk dari perusahaan subcont..kemudian kembali ke Mc. Dermott lagi masih dengan perusahaan subcont yang sama..jadi QC..Alhamdulillah ada orang baik juga yang sangat membantu karirnya dan sekolah lagi ambil sertifikat BGAS..durasi project yg cukup lama saat itu dan dia sempat berstatuskan permanen di perusahaan ini. Saat itu suamiku alhamdulillah dapat tawaran job freelance lagi dari perusahaan di tanjung uncang..di perusahaan inilah pertama kalinya dia digaji $..Alhamdulillah saat itu dapat $100/day..jadi siangnya dia kerja di Batu merah malamnya di Tanjung Uncang..Bersyukur saat itu kami sudah bisa nyicil mobil jadi dia bisa membawa semua keperluannya untuk pergi pagi dan pulang keesokan sorenya..jadilah aku yang mau ga mau tinggal dirumah sendiri bertemankan tv dan hp..
karena semenjak nikah aku sudah ga kerja lagi sesuai dengan kesepakatan kami saat itu..pernah beberapa bulan aja aku kerja sehabis nikah tapi memang ga cocok dan aku berhenti hanya bermodalkan harapan dan usaha untuk slalu memberikan yg terbaik untuk suamiku..
Saat itulah kami mulai membayar hutang2 yang sudah numpuk dari lama...yg biasanya cuma gali lobang tutup lobang..dari satu sodara ke keluarga yang lain..dari teman-teman dekat yang cukup membantu saat itu..syukurnya ga ada yg sampai ngedumel karena memang aku slalu usahakan bayarnya on time..

Sehabis dari project di Tanjung Uncang dan batu merah, kami memutuskan pulang kampung, aku buka usaha travel umroh dan inilah saatnya suamiku bisa beristirahat dulu dari pekerjaan..selain belum ada tawaran job juga...

Beberapa waktu kemudian, Alhamdulillah suamiku dapat job lagi..walau dengan kondisi berat hati saat itu dia ambil juga job di Papua New Guinea..tapi hanya bertahan seminggu saja..karena kondisi disana sangat tidak aman ditambah kondisi pekerjaan yang tidak cocok..

Tidak lama kemudian, akhirnya ada juga email yang membawa kabar baik..nahh, inilah yg menjadi awal perjalanannya ke China..walau saat itu masih ikut perusahaan subcont awalnya, tapi rate dan fasilitas yang sudah sangat baik membuatnya betah kerja disini..
Setelah dari subcont, akhirnya Alhamdulillah Allah berikan juga apa yang kami harapkan dari lama..suamiku dapat pekerjaan yang diimpikannya..seolah Allah menjawab doa-doa kami selama ini..fasilitas dan kondisi pekerjaan yang  benar-benar membuatku tak hentinya bersyukur..sampai detik ini...Subhanallah....

Disini aku tidak bisa tuliskan bagaimana persisnya kami melewati masa sulit kami..karena itu adalah saat dimana aku tak bisa ungkapkan lagi dengan kata-kata tapi tak pernah luput dari ingatan..
Kisah yang diawali dari perkenalan yang terhalang restu orang tua dari tahun 2001, perjuangan agar bisa melangsungkan pernikahan yang luar biasa rumit karena terhalang perbedaan keyakinan keluarga, bertahan saat kekurangan dan berjuang untuk menggapai semua yang diimpikan ini bukanlah proses yang mampu aku lukiskan walau sampai berapa ribu lembarpun...
Tapi semoga ini semua akan menjadi pengalaman yang akan selalu menjadi reminder bagi kami disaat semua keadaan itu mulai berangsur membaik ke arah yang kami harapkan..yang slalu akan mengingatkan kami bagaimana sakitnya saat kita susah..bagaimana sedihnya saat kita dihina, ditekan, dicemooh..bagaimana rasanya saat kita kekurangan dan tidak punya apa-apa..walau saat inipun kami bukanlah orang kaya..

Dengan semua keadaan ini, akhirnya aku memutuskan untuk stop dulu menerima pendaftaran umrah karena memang kami selalu merasa lebih nyaman jika tinggal bersama..dan itu artinya aku harus lebih banyak bepergian ikut suamiku dan tidak akan bisa maksimal untuk mengurusi jamaah umrah lagi..tapi bukan berarti aku hanya tinggal diam begitu saja menerima hasil kerja keras suamiku..aku tetaplah aku, yang akan terus berusaha semaksimal mungkin bisa mandiri..sekalipun uang yang diberikan perbulannya oleh suamiku sudah lebih dari cukup tapi aku ga mau hanya berdiam diri saja..aku tetap jalankan usahaku yang tetap bisa menghasilkan walau tanpa aku yang harus stand by disana..dan aku pikir, menjual busana muslim di toko dan online itu adalah hal terbaik yang bisa aku lakukan saat ini..dibantu 1 orang yang selalu menjaga toko, ada adekku Yona yang selalu mengurusi semua keperluanku disana layaknya perpanjangan tangan dariku..Alhamdulillah..semua berjalan lancar dan bahkan sebelum lebaran 1434H kemaren ini penjualannya malah melebihi apa yang aku harapkan...dan aku rasa memang pekerjaan seperti inilah yang paling cocok untukku..pekerjaan dimana aku bisa tetap bepergian sesuai dengan keinginan suamiku tanpa terikat sebuah keharusan..pekerjaan yang tidak membutuhkan urusan panjang lebar yang berbelit-belit..simple..mungkin untuk kedepannya aku akan berpikir untuk melakukan suatu hal yang baru lagi untuk mengembangkan usahaku...

Hidup bahagia bukan hanya sekedar materi...sekali lagi aku tulis, hidup bahagia itu sama sekali bukan hanya sekedar materi.. Tapi proses mendapatkan kebahagiaan itu sendiri adalah suatu hal yang tak ternilai harganya...Namun, tanpa materi mustahil aku bilang kita bisa bahagia...

Semahal-mahalnya sebuah kemewahan, tetap saja kebahagiaan adalah yang termahal dari itu semua..

**********************************



Begitulah....indahnya Allah merancang perjalanan kami..
Memang hanya Allah yang maha tau apa dan kapan saat yang terbaik...
Dan dengan perjalanan panjang ini semoga akan selalu membawa kebaikan bagi kami dan keluarga..
Allah berikan pengalaman yang luar biasa indahnya...
Lika liku hidup yang penuh tawa dan air mata...
Tekanan, hinaan, cemoohan yang menghiasi perjalanan kami...
Semoga dengan begitu kami bisa menjaga setiap yang diamanahkan kepada kami....

Ada air mata kesedihan...kesakitan dan kepiluan...
Dan inilah air mata kebahagiaan...
Tepat dihari ulang tahun ke 5 pernikahan kami...
Rasa bahagia dan syukur yang tiada terkira....
Begitu indahnya...begitu hebatnya skenario dariMu ya Allah....

Aku takkan pernah tau apa yang akan terjadi beberapa saat kedepan...
Aku takkan pernah tau rencana apa yang sedang Engkau siapkan...
Tapi semoga Engkau akan slalu berikan kami kekuatan dan ketabahan menjalani semuanya....
Menjadikan kami manusia yang bersyukur, jauhkan kami dari kesombongan....

Semoga aku adalah tulang rusuknya yang engkau takdirkan....
Karuniakan kami kebahagiaan dalam kebersamaan di dunia dan akhirat kelak ya Allah...
Aamin....